Breaking

Post Top Ad

5/07/2022

Gubernur Jatim Minta Pasar Hewan Di Empat Daerah Tutup Sementara

Gresik, pojokpudak.com


Mendengar adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah Jawa Timur, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa langsung meninjau kandang sapi milik H.Bahri yang berada di Dusun Wates Desa Kedungpring, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, Sabtu (7/5/2022).


Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan ," peristiwa ini masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB),"


Penularannya ini melalui airborne atau melalui sirkulasi angin penularannya, dan hanya ke hewan hewan ternak saja. 


Meski demikian, Khofifah memastikan daging hewan yang positif terinfeksi PMK aman dikonsumsi manusia. “Tapi kita ingin daging yang kita konsumsi tetap segar dan sehat,” terangnya.

Lebih jauh Khofifa menuturkan untuk Kabupaten atau Kecamatan Kecamatan lain yang belum terkonfirmasi agar jangan interaksi terlebih dahulu, maksudnya kalau yang masih negatif jangan interaksi sama yang sudah terjangkit.


" Dalam penanggulangan atau penangananya perlu adanya kerja sama yang baik, dimana pola penanganannya ini mirip dengan penanganannya covid 19. Yang mana sapi yang ada di dalam kandang jangan sampai keluar dan sapi yang di luar jangan sampai masuk," mintanya.


Lebih jauh Khofifah menjelaskan, kita langsung melakukan kordinasi dengan 4 Bupati dan pihak pihak terkait guna melakukan menutup di pasar hewan yang ada di 4 Kabupaten yakni Kabupaten Sidoarjo, Lamongan, Gresik dan Kabupaten Mojokerto," 


Kesempatan tersebut Sekda Gresik Wahsil dalam keterangannya menuturkan, bahwa sahnya di wilayah Gresik sendiri ada lima Kecamatan diantaranya Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerme, Wringinanom dan Kecamatan Menganti.


Yang terbanyak di wilayah Kecamatan Wringinanom dan Kecamatan Balongpanggang. Katanya.


Untuk itu saya berharap kepada pemilik atau peternak sapi, yang posisi hewannya tertular agar nantinya koordinasi dengan dinas terkait. Dan diharapakan konsep isolasinya nanti akan kita detilkan. 


Perlu diketahui, untuk pasar hewan sementara kita melakukan penutupan, karena ini merupakan wabah yang harus kita antisipasi dengan cepat. Katanya. 


Sementara itu ditempat yang sama pemilik sapi H. Bakri menjelaskan kepada awak media sapi yang terjaring penyakit itu kondisi sapinya panas, demam dan mulut keluar seperti lendir, tidak mau makan dan sapi tersebut kondisinya lemas.


Semula hanya satu ekor sapi, namun dengan berjalannya waktu bertambah menjadi 35 ekor sapi. Katanya.


Setelah mengetahui sapi sapi yang ada di kandang mengalami sakit, saya langsung menghubungi dokter hewan setempat dan dalam kurun waktu 5 hari sekali sapi sapi tersebut di suntik. Jelentrehnya. 

Dengan adanya wabah ini ia berharap agar ke depannya dinas terkait, supaya sesering mungkin melakukan pengecekan pada hewan ternak yang ada di kandangnya. Tambahnya. (Dyo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

your ads