Gresik, pojokpudak.com
Sarung tenun tanpa mesin semakin digemari para konsumen lokal maupun mancanegara, dikarenakan proses produksi dilakukan secara tradisional dan manual sehingga membutuhkan ketelitian dan kerapian agar menghasilkan sarung tenun berkualitas terbaik, Senin(8/8/2022).
Sama halnya yang dilakukan oleh Sumaji seorang pengrajin sarung tenun yang berlokasi di Ds. Sirnoboyo Kec. Benjeng Kab. Gresik, yang merupakan salah satu warga binaan Serda Lukman, selaku Babinsa Koramil 0817/10 Benjeng.
Sumaji mengembangkan usahanya dibantu oleh puluhan karyawan dari warga sekitar, dalam sepekan usahanya mampu menghasilkan puluhan kodi sarung tenun yang siap dipasarkan dan sebagian adalah pesanan para konsumen dari berbagai daerah.
“Pengusaha seperti kami ini terkadang hanya ramai pada saat memasuki Bulan Ramadhan hingga menjelang lebaran saja, karena memang usaha sarung tenun berbahan sutra ini harganya cukup tinggi, berkisar ratusan ribu hingga jutaan rupiah, dikarenakan pembuatannya sendiri memakan waktu yang cukup lama dikarenakan dilakukan secara manual menggunakan alat tenun tanpa mesin (ATMB), tetapi yang paling diminati banyak orang yang harganya sekitar 200 hingga 400ribuan.”tutur sumaji.
“Sejauh ini mayoritas peminatnya masih konsumen lokal, tetapi ada beberapa yang sudah menembus asia misalnya Brunei Darussalam, Malaysia dan Arab Saudi tetapi yang menjual bukan langsung saya tapi para pedagang yang biasa kami kirimi di pasar, kami sendiri juga ingin mengembangkan usaha secara langsung agar bisa lebih berkembang tanpa perantara.”pungkasnya.
Dilokasi yang sama, Serda lukman mengatakan bahwa, dengan produksi rumahan seperti ini seharusnya mendapatkan sentuhan tangan pemerintah pusat maupun daerah untuk lebih memajukan dan mengembangkan usaha masyarakat berbasis mandiri dan UMKM.
“Sangat dibutuhkan support dari Pemerintah dalam membantu berbagai aspek para pengrajin seperti Bapak Sumaji ini, karena dengan bantuan pemerintah dapat menekan angka pengangguran dan membantu roda perekonomian masyarakat kecil menengah, selain itu kami juga menyarankan untuk pemasaran tidak hanya monoton melalui pembeli langsung, tetapi dicoba memasarkannya secara online, kerena sekarang sudah serba mudah melalui online, karena secara online yang melihat barang yang kita pasarkan tidak hanya konsumen lokal Indonesia saja bahkan dari mancanegara juga, contohnya sudah banyak yang berhasil dan berkembang usahannya.”tuturnya. (Td/Dyo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar