Gresik, pojokpudak.com
Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang terjadi setelah laga Liga 1 antara tuan rumah Arema FC dan tim tamu Persebaya Surabaya rampung digelar pada Sabtu malam 1 Oktober 2022.
Setelah pertandingan tuntas sejumlah oknum suporter Arema FC turun ke lapangan. Para oknum suporter Arema FC turun ke lapangan karena tidak puas dengan hasil pertandingan.
Dalam kerusuhan tersebut banyak memakan 125 korban jiwa akibat Tragedi di Stadion Kanjuruhan. Korban tidak hanya dari Kota Malang, tetapi juga banyak yang dari luar kota Malang.
Salah satunya Korban yang berasal dari Kabupaten Gresik meninggal dunia atas Nama Hidayatus Tsania (24) yang masih berstatus Mahasiswa.
Korban berasal dari desa Banyu urip Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik yang pada saat itu Korban juga ikut menonton pertandingan antara Arema FC dengan Persebaya di Kota Malang.
Menyikapi hal ini, Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis melakukan anjangsana ke rumah duka didampingi Kasat lantas,Kapolsek Ujung Pangkah AKP Mutlakin dan Muspika Kecamatan Ujung Pangkah.Senin (03-10-2022)
Kami ditemui orang tua almarhumah Bapak Sukardi di rumah desa Banyu Urip
"Semoga saudara Almarhumah diterima amal ibadahnya dan yang ditinggalkan diberi ketabahan, kami selaku Instansi Polri juga mengucapkan berbela sungkawa atas meninggalnya para korban Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, semoga ini semua bisa menjadi pelajaran penting untuk kita semua, serta di kemudian hari tidak akan terulang lagi kejadian seperti sekarang ini, "pungkas Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis.
Sebelum kembali Kapolres Gresik memberikan tali asih dan bingkisan untuk membantu meringankan beban keluarga yang ditinggalkan. (Dyo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar