Gresik, pojokpudak.com
Warga Dusun Gurang Kulon, Desa Guranganyar, Kecamatan Cerme memiliki cara sendiri dalam menggelar tradisi ritual sedekah bumi atau tegal desa.
Mereka berebut hasil bumi yang digantung di tenda menggunakan tali rafia seusai pembacaan istighosah dan Do'a bersama saat tasyakuran sedekah bumi, Jumat (1/9/2023).
Alhasil, hasil bumi dari pertanian warga tersebut ludes dalam hitungan menit. Tak hanya hasil bumi, perabotan rumah tangga yang digantung juga ludes tak tersisa diperebutkan warga. Kegiatan tasyakuran sedekah bumi ini juga digelar di tiap dusun Desa Guranganyar.
Kepala Dusun Gurangkulon Budianto mengatakan, berebut hasil bumi ini merupakan upaya warga Dusun Gurang Kulon dalam menjaga dan melestarikan kearifan lokal tinggalan nenek moyang di tengah era modern.
"Saya sampaikan kepada warga untuk menjaga tradisi seperti ini. Karena tradisi sedekah desa merupakan budaya leluhur yang harus dilestarikan," ungkapnya.
Kasun menuturkan, tradisi tersebut merupakan wujud rasa syukur atas limpahan rezeki yang selama ini diberikan oleh Allah SWT.
"Tradisi ini adalah gambaran dari ucapan rasa syukur warga sekitar. Kemudian membuat gunungan berupa hasil bumi tentunya bisa dinikmati oleh semua lapisan sebagai perlambang kemakmuran yang ada di Dusun Gurang Kulon", pungkasnya. (Gus/Rof)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar