Breaking

Post Top Ad

8/07/2020

Kisah Seorang H. Aman Jual Bakso Pentol Corona Yang Sukses

Gresik, pojokpudak.com

Merintis usaha dari nol menjadi cerita yang tak akan pernah dilupakan, H, Aman, pemilik Bakso Pentol Corona, Memulai dari berjualan di sebuah warung yang sederhana di wilayah, Dusun Kasian Desa Lampah Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik, Jawa Timur

Hanya ketekunan dan semangat pantang menyerah akhirnya membuat dia meraup sukses seperti saat ini. Bakso yang berjulukan Pentol Corona ini menjadi kuliner buruan para penggemar bakso di wilayah Gresik. 

Pelanggan datang dari berbagai kalangan. Kisah sukses itu tentu tidak datang dalam waktu sekejap. 

Menurut penuturan H, Aman sekaligus pengelola Bakso Pentol Corona ini, awalnya mulai berpikir untuk menciptakan Pentol Corona dengan rasa yang enak lezat dan nikmat bisa di rasakan oleh kalangan masyarakat maupun pelanggan yang dari luar kota. 

Dia pun menangkap peluang untuk berjualan Bakso Pentol Corana dan es degan hijau. H, Aman melihat ketika itu suasananya di wilayah, Dusun kasian Desa Lampah penjual bakso masih relatif sedikit. Modal awal yang dibutuhkan tidak banyak. 

Daging segar yang digunakan untuk membuat bulatan pentol korana sekitar, 2 - 5, kg. Sehingga sekarang usahanya semakin bertambah lancar sehingga sekarang yang di butuhkan daging segar per hari maksimal 20 - 50,kg. untuk membuat bulatan Pentol Corona. 

”Saat ini harga per porsi Bakso Pentol Corona sangat relatif masih Rp 10 ribu. Penggunaan nama ”Bakso Pentol Corona” ternyata membuat semakin laris manis, Sehingga orang - orang dengan mudah mengingat merek Bakso Pentol Corona milik, H. Aman itu. 

Padahal, pengambilan nama ini tergolong unik. ”Asal-usulnya, Dengan adanya virus Corona ini, sehingga H, Aman mempunyai inisiatif yang sangat bagus dan mudah di kenal kalanggan masyarakat dan pelanggannya, Yaitu Bakso Pentol Corona. Tuturnya.

Namun ada juga yang mengartikan, Bakso Pentol Corona itu menimbulkan geger (ribut) saat pelanggan mencicipnya, ini karena Bakso Pentol Corona memiliki rasa yang lezat.

 ”Semua terserah persepsi pelanggan,” Usaha, H. Aman berkembang pesat, semakin hari pelanggan bertambah banyak. Akhirnya memutuskan buka cabang di wilayah Desa Gading Watu. "H, Aman membuka warung tenda di, Area kawasan bawah Jalan tol, di wilayah Desa Gading Watu, H. Aman tak perlu bersusah payah menjalankan usaha, karena pelanggan tetap berdatangan ke sana. Ketika itu, harga permangkuk Bakso Pentol Corona, Rp10 ribu. 

Warung yang sederhana itu mampu menampung 30–50 pengunjung. H. Aman mengatakan, keaslian rasa Bakso Pentol Corona menjadi daya tarik pelanggan sejak pertama kali usaha itu dirintis. Tuturnya. 

Dalam hal ini Hj Murniati (Istri), H. Aman punya peran besar, dia dikenal sangat menjaga kesempurnaan citarasa Bakso Pentol Corona, di antaranya melalui pemilihan daging segar sebagai bahan baku. 



"H. Aman dan Hj. Murniati setiap hari berbelanja kepasar pada dini hari, demi mendapatkan daging segar. Hj. Murniati juga tidak segan terjun langsung ke dapur dan meracik bumbu - bumbu demi mempertahankan cita rasa khas Bakso Pentol Corona. 



Penggunaan daging segar inilah salah satu kunci kesuksesan Bakso Pentol Corona. ”Kalau daging tidak segar, rasa menjadi hambar dan bakso tidak enak disantap. Terus mengandalkan daging sapi segar membuat pelanggan ketagihan dan tidak beranjak meninggalkan Bakso Pentol Corona, ” Katanya, Jumat (7/8/2020)  



H. Aman sengaja mempertahankan Bakso Pentol Corona berbahan baku daging murni tanpa campuran. Terbukti, Bakso Pentol Corona ini semakin digemari. Aroma sedapnya langsung tercium ketika kuah dituangkan ke mangkuk, membuat pelanggan seperti tak sabar untuk menyantap. Pungkasnya. (Nuratim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

your ads