Breaking

Post Top Ad

12/27/2020

ISI LIBUR NATARU ASAH KREATIVITAS DENGAN BERMAIN TAMIYA MINI 4WD

Gresik, pojokpudak.com


Sekelompok pemuda di Kabupaten Gresik mengisi waktu luang selama libur Natal dan Tahun Baru dengan bermain mobil Tamiya Mini 4WD.


Permainan mobil mini yang ngetrend di era 90an ini dipilih, selain dapat mengasah kreativitas meracik kemampuan mobil mini pada lintasan, pemilik juga dapat saling bersilaturahmi dan sekaligus bernostalgia dengan mainan masa kecil mereka. Minggu (27/12/2020) pagi.


Bagi anak kelahiran tahun 80 sampai 90an, siapa tidak mengenal serial kartun Dash Emperor, maupun serial Lets end Go yang dulu pernah tayang setiap hari Minggu di stasiun tv, yang menceritakan tentang permainan mobil mini 4WD.


Bertempat di Balai Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, para pemuda yang menamakan diri dari Komunitas Tamiya Gresik Bersatu, asik mengadu mobil mini 4WD pada track 3 jalur yang di gelar di halaman Pendopo balai desa, layaknya aksi film kartun bertema mobil mini 4WD tersebut diikuti beberapa peserta dari Gresik, Lamongan, Surabaya dan Sidoarjo. Terlihat beberapa racer Tamiya asyik mensetting mobil mobil mininya sebelum diturunkan menuju lintasan.


Berawal dari kesamaan hobi sekaligus ingin bernostalgia, para penggemar Tamiya mini 4WD di Kabupaten Gresik ini disatukan pada sebuah forum grup media sosial Facebook, yang kemudian memutuskan untuk mengadakan mini race perlombaan mobil tamiya mini 4WD pada hari libur selama Natal dan Tahun baru.


Aksi mereka terlihat begitu seru saat mobil para peserta memasuki bok start, dan kemudian diluncurkan dan beradu cepat. Tidak semudah yang dibayangkan, beberapa mobil mini ini tampak keluar dari lintasan lantaran keseimbangan mobil tidak sebanding dengan tenaga mesin mobil Tamiya mini 4WD yang bisa meluncur mulai dari 20km/jam hingga 30km/jam.



Para peserta pun langsung melakukan setting mobil untuk menyesuaikan pemilihan sparepat mobil mini, agar bisa mulus melalui lintasan.


Hendro (34), ayah satu anak asal Gresik ini bersemangat mengikuti lomba mini 4WD di tempat ini.


Bersama anaknya, Hendro mengatakan bahwa dirinya ingin mengenalkan mainan masa kecilnya ini kepada anaknya, agar daya imajinasi anaknya tersalurkan pada permainan ini, dan tidak melulu tergantung pada permainan gadget.


“Saya sama anak saya kalau main Tamiya ya baru 2 bulan ini, setelah beli mobilnya 125 ribu sampai 150 ribu dan saya rasa harganya masih terjangkau sesuai jajan anak” ujar Hendro, Minggu (27/12/2020).


Sementara itu Rama (30), salah seorang peserta asal Surabaya tertarik mengikuti balap tamiya yang digelar di Gresik ini, lantaran ingin bernostalgia dengan mainan masa kecilnya.


Meski baru pertama kali mengikuti balap mobil mini ini, dengan modal 1 juta rupiah, Rama tidak tanggung tanggung untuk memaksimalkan mobil mini 4WDnya.


“Dulu pertama kali beli Tamiya pas waktu SD, dan kini beli sendiri. Bedanya kalau main Tamiya sekarang lebih kompetitif dan gak hanya asal kebut saja kayak dulu” kata Rama.


Meskipun menjadi ajang kecil perlombaan balap Tamiya, para penggemar mainan ini tetap merasa senang bisa merasakan potongan kenangan bermain mainan mobil Mini 4WD ini.


Bagi anda yang lahir tahun 80 dan 90an, tidak ada salahnya mencoba bernostalgia dengan permainan mobil tamiya mini 4WD selain bisa melatih kreativitas, juga dapat saling kumpul berbagi informasi terkait mainan legendaris ini. (Lang/Rof)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

your ads