Breaking

Post Top Ad

2/02/2021

Inovasi Kopi Celup Saat Pandemi, Hingga Eksport ke Taiwan

Gresik, pojokpudak.com


Pandemi yang hingga kini belum ada ujung pangkalnya, membuat hampir semua pengusaha UKM kolaps atau gulung tikar,  namun kalau mau inovasi dan sedikit sentuhan dalam pemasaran, maka pasar selalu ada, demikian diungkap Rr  Henny Eka Ferdian atau biasa disapa Amik, Selasa (2/2/2021).


" Memberikan bimbingan dan pelatihan di berbagai kelompok masyarakat, pameran produk di berbagai kota bahkan manca negara, juga menggeluti usaha rumahan sudah dilakukan, dan untuk tetap survive mesti selalu ada inovasi terhadap produk dan selera pasar," jelas Amik.


Memberikan bimbingan membatik Sibori terhadap para istri gojek dengan harapan menaikkan pendapatan dimasa pandemi, memberikan pelatihan membatik bagi jemaat di pura, juga pelatihan di sejumlah sekolah, mulai SLB, SMK , bahkan perguruan tinggi.


Berbekal masukan petani kopi di berbagai daerah mulai dari ujung timur hingga barat Pulau Jawa, dan juga dari Sumatera terkait hasil panen dan harga jual, maka dimulai mengenal varitas kopi, bahkan rasa dan aroma varitas kopi yang sama namun dari asal daerah yang berbeda.


" Saat ini, warung kopi sudah menjamur dan hampir semua laku, cafe juga sudah mulai masuk ke desa, kami kepingin mengangkat petani kopi dengan bisa membeli semua hasil panen kopi, bahkan mutu yang kurang bagus, di pilah, di proses, dan kita bikin kopi bubuk dengan rasa dan aroma versi cafe,  inovasi terbaru berupa kopi celup juga mendapat respon positif dari masyarakat, bahkan atas bimbingan UKM mendunia sudah bisa menjual ke pasar di Negara Taiwan," papar Amik yang ingin membuat institute kopi.


Ketua NGO UKM Mendunia Iko Sukma yang konsen mendampingi para pengusaha untuk membuka jaringan pasar diluar negeri, merasa bangga bisa mendampingi UKM melakukan ekspor .


" Kita itu NGO nir laba, dan konsen membantu pengusaha untuk membuka pasar diluar negeri, kami mendampingi dengan gratis bagi pelaku UKM mulai membuka jaringan, pengiriman barang, hingga pembayaran", jelas Iko.


Lebih lanjut dijelaskan, bahwa rata rata para UKM itu cukup pandai dalam membuat dan memproduksi, namun untuk menjual kepada pasar yang lebih luas bahkan pasar luar negeri, masih perlu bimbingan dan pendampingan.


" Bukti bahwa UKM sudah bisa ekspor , 8 pelaku UKM dari berbagai produk, seminggu lalu meng ekspor ke Taiwan, dan diantaranya adalah kopi celup," pungkas Iko. (Ali/Dyo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

your ads