Gresik, pojokpudak.com
Dengan memiliki lahan yang sempit, tentu saja banyak para petani beranggapan menjadi persoalan. Ada yang bilang membuat kegiatan berkebun jadi kurang leluasa.
Namun hal tersebut tidak bagi Wahono Yudo Kepala Desa (Kades) Kedungsumber Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik, dengan menggunakan metode/inovasi tentunya dalam berkebun menjadi lebih menyenangkan, efektif dan efisien dalam pelaksanaannya. Untuk diperlukan pemikiran dan inovasi melalui pemanfaatan tempat tanam untuk lahan sempit dapat berupa polybag. Dari situlah kita nantinya menjadi petani yang hasilnya lumayan," Tuturnya.
Dengan mengisi kekosongan dan tangan terampilnya, Wahono Yudo mencoba ekperimen, luas tanah seluas 7 Meter X 20 Meter dengan menanam jahe merah organik dengan pola tanam menggunakan polybag dan karung untuk memudahkan panen dan memantau jahe tersebut.
Sementara saya bereksperimen 1500 jahe merah di polybag, Insyaallah dalam waktu dekat akan saya tambah lagi. Katanya.
Dia mengatakan lebih jauh, menggunakan media polybag dan karung memudahkan kita yang lahannya terbatas, selain itu panen gampang, dibandingkan ditanam di lahan perkebunan.
Menanam jahe merah dengan media polybag gampang, sebab kita tinggal menyediakan pupuk organik yang sudah dicampur dan dimasukan tanah tersebut kedalam karung setelah itu baru bibit ditanam, rutin siram seperti biasanya. Terangnya.
Misalnya jika menggunakan tanah di kebun, hasil yang didapat untuk sekali panen hanya 1-3 kg, sementara di dalam Karung bisa lebih dari 5-10 kg.
Keuntungan lainnya, waktu tanam menggunakan media karung atau polybag lebih singkat, hanya 8-10 bulan. Sementara di dalam lahan kebun harus lebih dari satu tahun.
Keuntungan menggunakan karung atau polybag simpel. Dia memberikan estimasi pengeluaran dan hasilnya, misalnya untuk satu karung diisi cukup dengan satu tunas dengan harga bibit kisaran Rp.1.000 hingga Rp.1.500 Dalam waktu 8 hingga 10 bulan atau paling lama 1 tahunan, bisa menghasilkan rata-rata 10 kg/Karung dan 5 Kg/Polybag. Lah disini, dalam pembibitannya saya bikin sendiri. Hanya menggaji dua atau tiga orang untuk merawat. Keuntungannya bisa dihitung sendiri. Katanya dengan dibumbui senyum khasnya. (Dyo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar