Gresik, pojokpudak.com
Nur Saidah selaku Wakil Ketua DPRD Gresik Nur Saidah mengapresiasi kinerja Satpol PP yang telah menertibkan warung kopi di kawasan telaga Ngipik yang terindikasi melakukan praktek melanggar asusila dan hukum atau biasa disebut Warung Remang, Jumat (27/8/2021).
Nur Saidah menyampaikan bahwa hal tersebut sesuai dengan hasil rapat mediasi di kantor DPRD antara UKM Ngipik dengan PT SMI Minggu (22/8/2021) dimana Satpol PP diberi kewenangan penuh untuk penertiban bahkan penutupan.
"APBD memberi support anggaran penuh untuk melakukan tugas. Bahwa kegagalan Satpol PP dalam melakukan penertiban tidak bisa ditoleransi karena itu tupoksinya. Dimana pun ada warung remang, tidak hanya di Ngipik, di wilayah Kabupaten Gresik, di situ Satpol PP harus bergerak," Ujar Nur Saidah, Sabtu (28/7/2021).
Politisi cantik dari Partai Gerindra itu juga menegaskan bahwa yang menjadi sumber persoalan adalah pembongkaran massal tanpa adanya klasifikasi.
"Pembongkaran massal tanpa adanya klasifikasi mana remang dan mana yang tidak adalah sumber persoalannya," tandasnya.
Nur Saidah juga menyampaikan bahwa salah satu hasil rapat mediasi adalah memberi kesempatan kepada PT. SMI untuk menyampaikan paparan secara detail terhadap site plan yang baru baik desainnya, juga grand desainnya, berapa lama masa renovasinya, relokasi kepada UKM yang ada solusi terhadap UKM yang bukan kategori juga dipikirkan berapa lama waktunya, bagaimana setelah ada penataan yang baru.
"Semuanya akan disampaikan nanti di dalam rapat gabungan dengan beberapa komisi dan Forkompinda agar ada solusi terbaik. Semua ini dalam upaya agar ada keadilan dan kebijaksanaan bagi semua pihak," tuturnya. (Dyo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar