Breaking

Post Top Ad

7/06/2022

Dewan dan Bendahara PDIP Gresik Siti Muafiyah Soroti Pudak Galery Sepi Kalah Dengan Warkop Cak Ri

Gresik, pojokpudak.com


Melihat kodisi Pudak Galery yang sepi pengunjung, di Jalan Pahlawan, Gresik, menuai sorotan dari Bendahara DPC PDI Perjuangan Gresik, Ir. Hj. Siti Muafiyah.


Pengusaha batik dan perhiasan ini mengaku sangat menyesalkan sepinya tempat untuk pemberdayaan usaha kecil seperti  Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).


" Sebagai salah satu UMKM, saya sangat menyayangkan sepinya Pudak Galery yang dibangun dengan dana APBD miliaran rupiah. Padahal, kalau tempat itu bisa dikelola dengan baik, bisa memberdayakan para pelaku usaha kecil," ucap Siti Muafiyah, Selasa (5/7/2022).


Ia juga mempertanyakan kondisi Pudak Galery saat ini yang dinilainya memprihatinkan.


"Pudak Galery saat ini menjadi apa?' cetusnya.


Menurutnya, keberadaan Pudak Galery masih kalah dengan warung kopi (warkop) Cak Ri. Meski warkop itu pindah, namun masyarakat (pelanggan)  tetap mencari.


Ia lantas mengungkapkan bawah warung Cak Ri dulu berada di belakang Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gresik, di Jalan Dr Wahidin, S.H, Kecamatan Kebomas.


Karena lahan yang dikontrak terkena proyek DKP, warkop Cak Ri lalu pindah di rumah toko (ruko) di Kawasan Industri Gresik (KIG), di Jalan Tri Dharma, Kecamatan Kebomas.


"Meski warkop Cak Ri pindah, tapi pelanggan tetap mencari, memburu kopinya. Berarti ada sesuatu yang membuat pelanggan, pecinta kopi terpikat, karena itu dimana pun warkop Cak Ri pindah tetap dicari," ungkapnya.


Karena itu, Dinas Koperasi, UKM dan Perindag Gresik harus bisa mencontoh kiat-kiat Cak Ri membuat pelanggan terpikat.


"Bagaimana Diskop harus bisa mencari cara bagaimana masyarakat bisa datang dan enjoy belanja produk UMKM, makan,  ngopi dan kegiatan lain di Pudak Galery. Sehingga, tak sepi seperti saat ini," jelas mantan Anggota Komisi II DPRD Gresik ini.


Ia berharap  ide pembangunan Pudak Galery tak seperti halnya petasan bantingan.


"Ojo koyok menconk bantingan, nek punya ide.

Jedar !!!!.Buyar!!!! (jangan seperti petasan bantingan, kalau punya ide dor, buyar," cetusnya.


Ia juga berharap, bahwa keberadaan Pudak Galery harus benar-benar dikelola oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mempromosikan makanan khas Gresik.


Salah satunya, Pudak Galery juga dijadikan kunjungan paket wisata. Apalagi, keberadaan Pudak Galery di areal parkir kendaraan peziarah Makan Sunan Malik Ibrahim.


"Aku pingin badogkan Gresik disajikan (dijual) di Pudak Galery (aku ingin makanan khas Gresik disajikan di Pudak Galery, menjadi icon," tutupnya.


Wakil Ketua DPRD Gresik, Ahmad Nurhamim menyatakan, APBD Gresik yang tersedot untuk pembangunan Pudak Galery dan gedung pertemuan cukup besar.


"APBD kita yang tersedot untuk itu cukup besar, mencapai sekitar Rp 8 miliar," ucapnya.


Untuk itu, ia meminta kepada OPD terkait, Diskop, UKM dan Perindag agar serius mengelola Pudak Galery untuk membangkitkan perekonomian.


"Aset daerah berupa Pudak Galery harus benar-benar diberdayakan untuk memberdayakan perekonomian masyarakat," pinta Ketua Kerukunan Usahawan Kecil dan Menengah Indonesia (KUKMI) Kabupaten Gresik ini.


Senada dikatakan Ketua Komisi II (bidang perekonomian) DPRD Gresik, Asroin Widiana. Ia juga sangat menyayangkan sepinya Pudak Galery.


Menurutnya, sepinya Pudak Gelery kerena pengelolaan tak sesuai rencana awal. 


"Nggak bisa ngelola seperti  fungsi rencana  awal," tegasnya.


Ia mengungkapkan, OPD dalam mengelola sarana perasarana (sarpras) yang telah dibangun, yang dipikir selalu anggaran.


" Itulah rata-rata gitu. Yang dipikir selalu anggaran saja. Masak menghidupkan sarpras, masalah tetap selalu anggaran terus maunya," terangnya.


Sementara itu, Plt. Kepala Diskop, UKM dan Perindag Gresik, Malahatul Farda menyatakan, sepinya Pudak Galery karena beberapa faktor.


Di antaranya, beberapa stant mengundurkan diri karena tidak ada yang menjaga standnya. 


"Kebanyakan mereka mundur dari Pudak Galery karena sudah punya stand di tempat lain," ungkap Farda.


Namun demikian, kata Farda, Diskop yang memiliki wewenang terhadap Pudak Galery terus lakukan upaya. Salah satunya, untuk meramaikan Pudak Galery adalah dengan adanya event-event baik dari Pemerintah Daerah maupun Perguruan Tinggi (PT) dan sekolah.


"Juga ada live musiknya untuk meramaikan. Soal UMKM,  tetap kita inventarisir  yang menempati dan kita lakukan evaluasi serta melibatkan dengan OPD terkait," tambahnya. (Dyo)


Ia lantas mencontohkan bentuk kerjasama dengan Dinas Perhuhungan (Dishub), dan Dinas Pariwisata.


"Dishub  terkait pengelolaan parkir, dan Dinas Pariwisata terkait peziarah, dan seterusnya," pungkasnya. (Dyo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

your ads