Breaking

Post Top Ad

8/17/2022

Sukses Dirikan SMP Internasional Modern 3 Bahasa, Ponpes Sunan Drajat Sumber Terang Buka SMK Jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian

Gresik, pojokpudak.com


Yayasan Pondok Pesantren (YPP) Sunan Drajat Sumber Terang sukses gelar Kirab Budaya memperingati HUT RI Kemerdekaan RI ke-77 sekaligus Gebyar rasa syukur untuk ajaran baru tahun ini akan dibuka SMK, setelah dua tahun usia SMP Internasional Modern 3 Bahasa. Semoga Ponpes Sunan Drajat Sumber Terang bisa menjadi bagian dalam membangun SDM unggul, santri berwawasan modern dan beradab.


Demikian ungkapan syukur Ketua YPP Sunan Drajat Sumber Terang Bolo Ujungpangkah Abdul Halim bersama Pemangku Pondok Pesantren Sunan Drajat Sumber Terang Kiai Ahmad Ja'far Ghoni saat menggelar acara Semarak Kemerdekaan RI ke-77 bertajuk "Parade Seni Nusantara dan Ngaji Sejarah Desa Bolo" bareng dulur-dulur Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (LESBUMI NU) Cabang Gresik, Minggu (14/8/2022). 


Adapun SMK yang berada di lingkungan Ponpes Sunan Drajat Sumber Terang adalah  Jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian ( APHP). Nantinya, satu paket keahlian didapat di SMK Sumber Terang meliputi kemampuan mengenal komoditas hasil pertanian, dengan harapan kelak bisa memberikan edukasi hasil pertanian agar petani bisa bersaing dalam pasar global.


Selanjutnya, bisa menerapkan dasar pengolahan dan mengolah bahan hasil pertanian menjadi produk olahan serta bisa memahami bagaimana konsep tentang pengendalian mutu bahan dari petani, sehingga bisa menguatkan ekonomi lokal di desa.


"Lulusan SMK APHP Ponpes Sunan Drajat Sumber Terang Desa Bolo Ujungpangkah itu, nantinya bisa bekerja di industri pertanian, pengolahan makanan, dan berwirausaha," jelas Abdul Halim yang juga Kades Sekapuk ini, Selasa (16/8/2022). 


Untuk diketahui, dalam rangka menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI ke-77, Pondok Pesantren Sunan Drajat Sumber Terang Desa Bolo Ujungpangkah Gresik menggandeng Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (LESBUMI NU) Cabang Gresik. Warga desa tersebut nampak menikmati berbagai penampilan seni nusantara, Minggu (14/8/2022).


Gelaran yang berjuluk Parade Seni Nusantara dan Ngaji Sejarah Desa Bolo berhasil menarik perhatian dan menghibur warga. Ibu-ibu dengan membawa anak-anaknya tampak sangat menikmati penampilan kesenian nusantara, diantaranya Seni Tongklek, Barongsai, hingga Reog dan Jaranan Sanggar Aryo Krido Sanjoyo (AKS). Mereka bahkan mengikuti kirab keliling desa yang tersohor dengan budidaya jeruk dan hasil tani lainnya itu.


Pemangku Ponpes Sunan Drajat Sumber Terang Kiai Ahmad Ja:far Ghoni mengatakan, kegiatan perdana dengan menggandeng LESBUMI NU Gresik ini juga selain berbagi kebahagiaan dalam rangka memperingati HUT RI juga untuk memberikan nilai tambah wawasan akan kisah luhur Desa Bolo di masa silam.


"Ketika kami bertemu dengan Pengurus Lesbumi NU Gresik kami sepakat untuk meneruskan ngaji sejarah yang sudah dimulai oleh KH Agus Sunyoto. Beberapa Desa seperti Sambipondok, Ketapanglor dan masih banyak lagi, Kini gilirannya Desa Bolo," tutur Kiai Ghoni yang enggan disebut alumni pesantren. Ia lebih rela disebut Santri seumur hidupnya KH Ghofur, keturunan ke-14 Kanjeng Sunan Drajat. 


Ditambahkan, Ketua Yayasan Ponpes Sunan Drajat Sumber Terang Abdul Halim, bila event malam itu sekaligus sebagai ruang untuk mensosialisasikan bahwa pesantren yang berdiri sejak 2018 ini akan membuka jenjang pendidikan baru setelah SMP Internasional Modern 3 Bahasa. 


"Sekaligus pada kesempatan yang baik ini, kami ingin menyampaikan kabar gembira untuk warga Bolo dan Gresik secara umum, yakni tahun depan, Ponpes Sunan Drajat Sumber Terang membuka SMK bidang konsentrasi pengembangan pertanian," beber Kades Abdul Halim yang berjuluk Ki Begawan Setigi ini.


Sementara itu, menjelang ngaji sejarah yang diwedar oleh Budayawan Diaz Nawaksara, Kepala Desa Bolo Ihsanul Hakim, menyambut baik inisiatif Ponpes Sunan Drajat Sumber Terang dan Lesbumi NU Gresik terkait gelaran malam ini.


"Teringat pidato Soekarno 1966, jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Dalu niki Pondok Pesantren Sunan Drajat Sumber Terang ten Deso Bolo telah mewujudkan pesan tersebut," tandasnya.


Lebih lanjut, Ngaji sejarah desa dibuka dengan sajian Shalawat Mahalul Qiyam dengan menggunakan gending dan rebana binaan salah satu anggota divisi musik LESBUMI NU Gresik. 


Setelah menyapa Kanjeng Nabi Muhammad SAW melalui shalawatan, giliran Mocopat Serat Wedhatama oleh Ki Marmo Sabdotomo. Mengawali wedaran sejarah Desa Bolo, Diaz Nawaksara Pegiat aksara nusantara dan kurator naskah kuno, menjelaskan hasil penelusuran dari Desa Bolo.


Menurut Gus Didin sapaan akrab Diaz Nawaksara, membuka sejarah asal kata Desa Bolo berasa dari kata 'Bala' yang berarti pasukan/prajurit. Ia juga menyampaikan kajian historiografinya bila cikal bakal Desa Bolo pada masa lalu ini bukan Hindu-Budha melainkan para pasukan yang terhubung dengan Kanjeng Sepuh Sidayu. 


"Niki minongko pambuko mawon nggih. Cek tiyang bolo niki mboten penasaran nemen-nemen, dalu niki kito buka sakedik," tutur pria yang kerap mendampingi Almaghfurlah KH Agus Sunyoto ngaji sejarah di sejumlah desa wilayah pesisir utara Gresik ini.


Kepada warga yang khidmat mendengar penuturan sejarah ini, Gus Didin menyisipkan welingannya, bahwa mempelajari sejarah tanpa ada refleksi akan tiwas saja alias percuma. Menurutnya, sejarah untuk menggali diri hingga semakin memperkuat koneksi kepada Allah SWT.


"Man 'Arofa Nafsahu Faqod 'Arofa Robbahu, siapa diri kita itu bagian dari ikhtiar kita untuk semakin mengenal Allah Subhanahu wa ta'ala," tegasnya. (Dik/Dyo)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

your ads