Gresik, pojokpudak.com
Belakangan ini Kabupaten Gresik gencar mengkampanyekan pengembangan desanya. Menurut Wakil Bupati Gresik Hj Aminatun Habibah, masih ada 13 desa yang berstatus berkembang. Dengan 9 di antaranya ada di Pulau Bawean.
"Saat ini di Kabupaten Gresik, dari 330 desa masih ada 13 desa dengan status berkembang. Nah, 9 di antaranya ada di Pulau Bawean, 5 di Kecamatan Tambak dan 4 di Sangkapura," ujarnya saat koordinasi via zoom dengan UGM, Kamis (3/11/2022).
Untuk itu, Kabupaten Gresik menggandeng Universitas Gajah Mada (UGM) dalam upaya pengembangan desa lewat program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Wabub mengatakan, nantinya, KKN UGM akan berlokasi di dua desa yang ada di Kecamatan Tambak, Pulau Bawean.
Perlu diketahui program KKN UGM di Bawean telah berjalan selama 2 tahun. Sehingga Ini merupakan sebuah kontinuitas dalam membantu mengembangkan Bawean lewat mahasiswa UGM.
"Nah, nanti adik-adik mahasiswa ini akan bertempat di Desa Kepuh Teluk dan Kepuh Legundi di Kecamatan Tambak, Bawean. Dengan jarak tempuh dari pelabuhan Gresik sejauh 81 mil laut atau 4 jam perjalanan dengan kapal cepat," ucap wabup.
Dalam pelaksanaan KKN tahun depan, ada beberapa poin yang disoroti wabup. Mulai dari segi pengolahan sampah dan hasil bumi, pariwisata, kesehatan, pendidikan, dan kemiskinan.
Bu Min sapaan akrab wabup mengatakan, pengolahan sampah dan hasil bumi masih perlu untuk ditingkatkan lagi. Harapannya, dari pengolahan sampah dan hasil bumi yang tepat, dapat meningkatkan ekonomi dan menurunkan angka kemiskinan warga sekitarnya.
"Pengolahan sampah ini belum maksimal, begitu juga dengan hasil bumi dan lautnya (kelapa dan ikan). Yang ketika saat musim ikan, harganya jadi anjlok. Untuk itu nanti adik-adik KKN bisa merangkul UMKM setempat agar lebih efektif dalam pengolahannya." ucap Bu Min.
Begitu juga dari sektor pariwisata, yang mana Gresik sudah menjalin kerjasama dengan beberapa universitas selain UGM. Seperti Universitas Brawijaya dan Airlangga.
Dalam bidang kesehatan, Bu Min juga mengingatkan agar fokus pada kondisi para ibu dan remaja putri agar terhindar dari stunting.
"Nah, kita juga perlu mendidik kepada ibu-ibu dan remaja putri. Bagaimana mencegah terjadinya stunting, dimana stunting di Gresik masih di angka 23% dan harus kita turunkan menjadi 14%," katanya.
"Sehingga ini perlu bantuan dari para mahasiswa untuk bersatu padu dengan pemerintah, dalam mensosialisasikan hal tersebut." imbuh Bu Min.
Selain itu, Bu Min juga mengharapkan tim KKN nantinya dapat membuat program pembelajaran berbasis teknologi di sana. Mengingat lembaga pendidikan sudah banyak tersebar.
"Sekolah di Bawean itu sudah banyak. Sehingga nanti harapannya bisa membuat program yang berkaitan dengan perpustakaan atau teknologi yang digunakan." pungkasnya.
Saat koordinasi dengan UGM, Bu Min ditemani oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik Ahmad Washil Miftahul Rachman dan Kepala Bappeda Kabupaten Gresik Misbahul Munir. (Tlh/Dyo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar