Gresik, pojokpudak.com
Kegiatan Komsos (Komunikasi Sosial) dalam monitoring wilayah, Serda Joni Siswanto Babinsa Koramil 0817/08 Cerme mengunjungi sentra pembuatan kain batik dan sarung tenun yang bertempat di Desa Wedani, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. Minggu (4/12/2022).
Desa Wedani merupakan salah satu desa di kabupaten Gresik yang sebagian banyak warganya mempunyai usaha sebagai pengrajin tenun. Desa ini berhasil mengirim hasil produknya yaitu berupa kain tenun dan sarung tenun hingga ke pasar internasional.
Disebut sebagai Desa Devisa pada salah satu program yang dipelopori oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) / Indonesia Eximbank yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing komoditas yang dihasilkan dalam suatu wilayah.
Berbagai motif khas tenun dari Desa Wedani seperti songket gunung timbul, goyor, dan corak liris sangat diminati pasar luar negri. Adapun jenisnya sutra dan mesres dengan harga Rp. 300.000,- hingga Rp. 1.700.000,- apabila dipasar nasional.
Saat ditemui, Ibu Sarwiti salah satu pengrajin kain tenun menjelaskan “Proses pembuatan kain tenun ini membutuhkan tehnik, ketelitian dan juga kesabaran yang tinggi. Selain itu juga butuh kehati-hatian dalam proses menenunnya.”jelasnya kepada Babinsa.
Dilokasi yang sama, Serda Joni Siswanto mengatakan,”Program Desa Devisa bertujuan agar dapat memberikan pengembangan kapasitas pelaku usaha yang berorientasi ekspor dan juga sangat penting dalam upaya mendorong peningkatan akses pasar dan update desain. Dengan begitu, Desa Wedani dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya melalui pemberdayaan para pelaku usaha terutama dalam meningkatkan kualitas produk terutama dalam mendorong pasar ekspor.”katanya.
“Diharapkan dengan pengalaman baik yang ada di Desa Wedani ini bisa dijadikan inspirasi bagi daerah lain dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.” pungkasnya. (Td/Dyo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar