Breaking

Post Top Ad

8/12/2023

BI, TNI, YDSF Santuni Yatim Moment Muharrom Sekaligus Pawai Kemerdekaan RI

Gresik, pojokpudak.com


Bulan Agustus selalu diperingati sebagai bulan kemerdekaan Bangsa Indonesia. Bagi YDSF, kesempatan ini kembali menjadi momen untuk menyenangkan anak yatim , apalagi masih di bulan Muharrom. 


Kolaborasi yang cukup baik, antara :  Bank Indonesia , Komando Distrik Militer (Kodim)  Gresik, YDSF dengan menggelar pawai sambut kemerdekaan dan santunan anak yatim. Kegiatan ini berlangsung Jum’at (11/8/2023).


Tiga lembaga turut menghadirkan 100 anak yatim dari sembilan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) di Kabupaten Gresik. Diantaranya : Al-Ihklash, Yayasan Panti Asuhan Al Fajr, Roudlotul Yatim, Yakfi, Fadhilah Gresik, Yayasan Ar-Rahmah, Al-Hannaan Bungah, Yatama Al-Hikmah, dan Salafiyah Nurul Ulum.


Pawai kemerdekaan dari anak yatim menggunakan kendaraan dari satuan TNI, dengan menggunakan roda dua, seluruh peserta yang terdiri anak yatim diajak pawai mengelilingi Kota Gresik. Di berangkatkan dari Markas Kodim Gresik. 


Pasi Teritorial Kodim  Gresik, Kapten Inf Supriyadi, menyambut gembira bisa mengajak para yatim untuk menyambut Kemerdekaan RI sekaligus berbagi suka dengan memberikan santunan untuk biaya dan alat penunjang sekolah. 


“Kegiatan seperti ini sangat penting, selain mengajarkan kepada anak anak nilai perjuangan serta semangat kemerdekaan, juga menanamkan sikap cinta tanah air serta tekun dalam belajar, " jelas Supriyadi. 


Penyampaian motivasi, sekaligus penyerahan santunan sebesar Rp100 juta, dibagikan untuk 100 anak yatim. Bantuan dalam bentuk uang tunai Rp500 ribu. Sedangkan sisanya dalam bentuk paket perlengkapan sekolah:  tas, buku, kaos kaki, hingga alat tulis. 


Ikhwan Abdillah, penanggung jawab kegiatan dari YDSF, menuturkan bahwa kolaborasi ini merupakan bentuk nyata YDSF mengangkat derajat anak yatim.


 “Dengan adanya bantuan ini diharapkan mereka semangat melanjutkan pendidikan, sehingga mampu menggapai cita-citanya,” terang Ikhwan.


Ikhsan, salah satu yatim yang pelajar kelas 6 sekolah dasar mengaku ingin menjadi polisi. Sedangkan bagi Viren, pelajar kelas 3 bercita ingin menjadi guru. “Cita-cita saya ingin menjadi guru,” ujarnya sambil membawa peralatan sekolah yang baru saja ia terima. (Ali/Dyo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

your ads