Gresik, pojokpudak.com
Jembatan darurat dari bambu sepanjang 15 meter ini menjadi andalan warga untuk melintasi dari Desa Tenggor menuju Desa Pacuh Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik, namun sekarang kondisi jembatan darurat sangat mengkhawatirkan warga. Maklum saja, karena banyak anyaman bambunya yang putus. Kata Ketua Pengurus Anak Cabang Pemuda Pancasila Balongpanggang (PAC PP-BP) Iwan Budi, Jumat (27/10/2023.
Sangat di sayangkan, karena kebanyakan pengguna jembatan darurat adalah anak anak sekolah dan para perempuan yang hendak pergi ke pasar. Tegasnya.
Keberadaan jembatan darurat ini sangat penting, karena mempersingkat waktu dan jarak tempuh.
Karena dianggap sangat membantu mempersingkat waktu jarak tempuh, jembatan ini pun menjadi pilihan warga, meski harus mengambil risiko.
Masih Iwan Budi, Lebar jembatan darurat ini hanya satu meter. Jika tidak berhati-hati warga bisa terjatuh. Para pengendara sepeda motor dan pejalan kaki harus bersabar untuk bergantian melintasi jembatan.
Warga di minta ekstra hati-hati. Sebab, kondisinya kini sudah mulai banyak yang putus anyaman bambunya. Tak hanya itu, terlihat ada beberapa penyangga jembatan yang terbuat dari bambu sudah terlihat banyak retak.
Kurangnya kekuatan jembatan ini jelas sangat menghawatirkan keselamatan pengguna jalan dan tersedianya sarana jembatan.
Agar jembatan darurat ini tidak runtuh dan tetap bisa dilalui, untuk itu kami berharap kepada pelaksana proyek agar memperbaiki jembatan darurat.
Di konfirmasi terpisah Kepala Desa (Kades) Tenggor Kowianto berharap agar nantinya jembatan tersebut di betulkan kembali, maklum saja karena jembatan tersebut salah satu akses untuk warga dan anak sekolah yang ingin menuju ke sekolah,"
" Kami berharap kepada Dinas terkait untuk menindak lanjuti atau memantau kebawah, agar mengetahui lebih dekat," katanya dengan nada cemas. (Dyo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar