Breaking

Post Top Ad

12/03/2023

Tingkatkan Kualitas dan Mutu Pelayanan Kesehatan, RSWH Launching ESWL

Gresik, pojokpudak.com


Guna untuk meningkatkan 
kualitas dan mutu pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Wates Husada (RSWH) Balongpanggang Kabupaten Gresik melakukan launching alat Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy atau (ESWL), di ruangan Medical Check Up (MCU).


Alat tersebut dilengkapi dengan sistem monitor, sehingga dapat melihat letak batu, kemudian mengunci posisi batu dan dengan tembakan elektro diharapkan batu ginjal yang diderita pasien akan hancur, selanjutnya batu yang hancur dikeluarkan melalui saluran kencing.  


Hadirnya alat baru ini sekaligus mendukung komitmen RSWH untuk memberikan pelayanan kesehatan lebih professional kepada masyarakat. 


Untuk itu para penderita batu ginjal maupun saluran kemih di wilayah Gresik selatan tak harus bersakit-sakitan menjalani operasi.


Dr Mohammad Husni Thamrin spesialis Urologi RS Wates Husada mengatakan cara kerja alat ESWL ini yakni dengan menggunakan gelombang kejut atau elektromagnetik dari mesin yang dapat memecah batu ginjal menjadi serpihan kecil-kecil. Pasien tidak perlu rawat inap, cukup rawat jalan.


"ESWL ini alat canggih terbaru yang di miliki RS Wates Husada. Alat penghancur batu ginjal tanpa operasi ini di datangkan untuk menambah mutu dan kualitas layanan RS. Di wilayah Gresik selatan alat ESWL ini hanya ada di RS Wates Husada," katanya, Minggu (3/12/2023).


Dr Husni menambahkan cara kerja dari alat ini dengan menembakkan gelombang kejut ke pasien dalam sekali sesi pengobatan bisa mencapai 3.000 tembakan kejut, dengan dimulai dari 60 tembakan per menitnya tapi bisa cepat disesuaikan keperluannya.


"Dimulai dari 60 tembakan per menit hingga mencapai 6.000 tembakan per menit, itu disesuaikan bisa semakin cepat tembakannya. Sedangkan durasi dari pengobatan menggunakan alat ESWL ini butuh waktu 60 menit, bisa juga 45 menit," ucap dokter yang akrab disapa dr Husni ini.


Setelah itu, batu ginjal yang hancur kecil-kecil yang di hancurkan dengan ESWL tersebut akan keluar atau terbuang bersama dengan urine pasien, dengan tidak merasakan sakit seperti batu ginjal yang dipaksa keluar melalui saluran kencing atau ureter.


Kemudian pasien akan di periksa melalui USG, memastikan baru ginjal sepenuhnya sudah keluar bersama urine (air kencing) dan memastikan apakah nyeri yang dirasakan sudah berkurang.


"Namun sebelum melakukan tindakan dengan ESWL, pasien akan di evaluasi, pasien akan di USG dulu untuk memastikan letak batu ginjal ada di sebelah mana, setelah pasti letaknya, baru di tembakkan agar tepat sasaran. Setalah selesai, pasien di perbolehkan pulang, dua Minggu berikutnya harus kontrol ke RS untuk memastikan kondisi pasien," jelas dr Husni.


Sementara itu Dirut RSWH dr Titin Ekowati mengatakan pihaknya sudah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, untuk mengcover pembiayaan pengobatan beberapa penyakit. Sedangkan untuk 
pengobatan batu ginjal dengan menggunakan alat ESWL ini belum bisa menggunakan BPJS.


"Ya, RSWH sudah bekerjasama dengan pihak BPJS Kesehatan untuk pembiayaan pengobatan beberapa penyakit. Sementara untuk pengobatan menggunakan ESWL melalui BPJS, kami masih proses pengajuan tambahan layanan ke BPJS. Pengobatan ESWL sendiri sebesar Rp. 5 juta," 


Sebelumnya RSWH ini sudah memiliki alat canggih seperti Panoramic X-ray, Echocardiografi, Phacoemulsification, Uroflowmetry serta alat canggih lainnya. jelas dokter alumni S2 Unair ini. (Dyo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

your ads