Gresik, pojokpudak.com
Bulan Dzulhijjah yang tinggal 1 bulan lebih, dan di dalamnya ada salah satu kegiatan keagamaan berupa penyembelihan hewan qurban baik berupa kambing, domba, sapi, atau unta, MUI berharap agar daging qurban benar benar sehat dan halal.
Ketua MUI Kabupaten Gresik H Mansur Sodik yang membuka pelatihan pemotongan hewan kurban dan pengasahan pisau, berlangsung di pendopo Kecamatan Kebomas, lebih menekankan pada saat pelaksanaan pemotongan itu tetap menjaga peri kebinatangan.
" Saat memotong hewan qurban, upayakan agar hewan yang belum dipotong tidak melihat langsung temannya yang di sembelih, hal ini bisa menyebabkan stres, " jelas Mansur.
Salah satu nara sumber dari Juru Sembelih Halal ( julihah) Ust Abd Malik Malibari mengatakan bahwa daging kurban mesti ber kualitas dan sehat, beberapa hal yang perlu di perhatikan antara lain : hewan kurban mesti sehat, juru sembelih nya menguasai ilmu tentang memotong binatang, kebersihan badan serta psykis juru potong, kebersihan areal tempat pemotongan.
" Cara morobohkan sapi sebelum dipotong, kalau tahu ilmunya ya cukup mudah, namun bagi yang kurang ilmu dan pengalaman tentu hewan qurban nya akan di paksa untuk tidur dan berdampak stres, " terangnya.
Ketua MUI Kebomas H Munhamir yang sudah merencanakan akan melakukan pelatihan memotong dan mengasah pisau bagi juru sembelih hewan kurban bagi masing masing masjid.
" Kita mengundang masing masing desa / kelurahan sebanyak 2 orang, dari pemuda Muhammadiyah 3 orang, dari Ansor 5 orang, dan pengurus MUI Kecamatan Kebomas, dan respon nya cukup bagus, " ujar Munhamir.
Camat Kebomas, Tri Joko Efendi menyambut gembira dan mendukung pelaksanaan pelatihan yang berlangsung di pendopo Kantor Kecamatan Kebomas.
" Karena malam hari ada pertandingan bola, ya kita siapkan 1 ekor kambing gibas untuk latihan potong hewan kurban, dagingnya bisa dinikmati malam harinya sekaligus nonton bareng di pendopo, " terang Tri. (Dyo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar