Breaking

Post Top Ad

12/05/2024

Manfaatkan Pekarangan Kosong, Puluhan Ibu Ibu Desa Karangsemanding Mendapatkan Pelajaran Tanam Sayur Dan Buah Langsung Dari Dinas Pertanian Gresik

Gresik, pojokpudak.com

Puluhan ibu-ibu Desa Karangsemanding mendapatkan pembelajaran (edukasi) dari Dinas Pertanian Gresik tentang pemanfaatan lahan pekarangan kosong rumah untuk ditanami sayur juga buah melalui program wanita tani.


Pelatihan tersebut bertujuan pemberdayaan warga khususnya ibu-ibu. Jika tanaman buah dan sayur saat tiba masa panen bisa di petik untuk tambahan makanan bergizi bagi balita dan ibu hamil, mencegah stunting secara mandiri.


Kepala Desa Karangsemanding, Mohammad Zaini mengatakan program wanita tani yakni pemberian edukasi memanfaatkan lahan atau pekarangan kosong rumah oleh Pemdes bekerjasama dengan Dinas Pertanian Gresik.


Melatih warga khususnya wanita atau ibu-ibu bagaimana caranya pemanfaatan lahan pekarangan kosong di rumah agar lebih produktif, menanamnya dengan bermacam sayur dan buah.


Nantinya apa yang dihasilkan dari pemanfaatan lahan tersebut kemudian disalurkan ke posyandu, melalui program PKK, pemberian gizi tambahan bagi anak-anak balita, biar kedepan status stunting di Desa lambat laun bisa di tekan hingga nol stunting.


“Melatih ibu-ibu memanfaatkan pekarangan kosong rumah dengan tujuan agar jika tanaman sayur atau buah sudah bisa di panen, bisa untuk tambahan asupan pangan atau gizi bagi balita dan ibu hamil. Dalam arti nanti anak yang kurang gizi, ada program ini diharapkan bisa memberikan asupan yang bergizi,” ujarnya, Kamis, 5 Desember 2024.


Kedepannya lanjut Zaini, semua ibu-ibu di Desa Karangsemanding yang tergabung dalam kelompok posyandu bisa menularkan ilmunya dan sebaliknya dusun-dusun lain meniru program ini.


“Mohon ibu-ibu di Desa yang dalam kelompok posyandu, atau di dusun-dusun lain bisa meniru dengan baik kegiatan ini. Dengan begitu, harapannya anak-anak yang kita persiapkan secara dini bisa menjadi generasi yang sehat,” jelasnya.


Dua tahun lalu, di Desa Karangsemanding terdeteksi ada sekitar 18 anak atau balita stunting. Namun dengan perhatian dari kader kesehatan Desa dengan memberikan makanan asuapn bergizi, jumlah tersebut menurun, yang terdeteksi tinggal 8 balita.


“Di Desa ini awalnya stunting tinggi, tapi lambat laun dengan penanganan yang baik, bisa di tekan hingga menurun. Tahun 2022, ada 18 balita, sekarang tinggal 8, pihak Desa terus memberi mendampingi dan memperhatikan melalui bidan Desa, posyandu, PKK, kolaborasi supaya cepat terentas dari stunting atau nol stunting seperi yang diharapkan,” ungkap Zaini. (Dyo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

your ads