Breaking

Post Top Ad

1/06/2021

Maliki Geleng Kepala, Harga Kedelai Naik Meroket

Gresik, pojokpudak.com


Kelangkaan dan meningkatnya harga kedelai impor sebagai bahan baku pembuatan tempe mengakibatkan pengusaha tempe di Kabupaten Gresik geleng- geleng kepala, pasalnya harga yang semula bekisar Rp.7.000 perkilogram (kg) sekarang sudah menginjak Rp.9.300 perkilogram (kg). Begitu secuail kata Maliki yang didampingi  Akhmad Kusnadi Kasi Pemerintahan Desa, saat ditemui dikediamannya, warga Dusun Kedungsumber Barat RT 5/RW.1 Desa Kedungsumber Kecamatan Balongpanggang Gresik, Rabu (6/1/2021) pagi.


Lebih jauh Maliki," Sejak akhir Desember 2020 harga kedelai meningkat tajam, maka produksi tempe dikurangi ukuran cetaknya, semula berukuran 10cm × 25cm dibandrol Rp.3.000. Namun sekarang ukuranya 9cm × 25cm. Maka tidak heran hal itu dikarenakan permintaan dari konsumen menjadi menurun, dikarenakan harga tempe mengalami kenaikan," Terang Maliki ayah dari dua anak tersebut.


Terus terang saya heran dan tidak mengetahui penyebab pasti harga kedelai yang merupakan impor dari luar negeri ini mengalami kenaikan. Akibatnya, harga jual tempe buatannya pun harus dikurangi ukurannya, alhasil membuat konsumen pun ogah membelinya.


“Kenaikan harga bahan baku tersebut mengakibatkan pengusaha tempe harus putar otak. Otomatis para pembeli jadi berkurang karena ukuran dikurangi dan meningkatnya harga tempe di pasaran saat ini,” ujarnya.


Maliki yang sudah menjadi pengusaha tempe sejak tahun 2009 berharap kepada Dinas terkait, agar nantinya harga bahan baku berupa kedelai bisa kembali normal, dan ketersediaan bahan baku tetap terjaga serta turun diangka semula. Toh kalau naik jangan banyak-banyak, sebab akan menyengsarakan kita-kita yang produksi tempe ini. Terangnya.


Sementara itu ditempat terpisah Dewi Larasati (40) warga Desa Balongpanggang menuturkan," Sebagai penikmat makanan tempe yang hampir setiap hari membeli, dirinya merasa keberatan jika kuantitas di kurangi dan harganya naik. Sebab tempe bagi saya sebagai konsumsi setiap hari. Karena tidak hanya untuk pelengkap hidangan masakan, namun sebagai camilan.


Perlu diketahui, perhari bisa mengkonsumsi 5 bungkus sekarang hanya 2 bungkus.
Padahal saya memakai program diet dalam mengkonsumsi tempe. 


Untuk itu saya berharap, agar harga kedelai bisa stabil lagi. supaya harga tempe normal, pedagang dan masyarakat tidak terbebani. Tetap memberikan kepastian adanya bahan, tetap ada komoditi tersebut,  serta menjamin untuk meminimalisir kelangkaan bahan," Tambahnya. (Dyo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

your ads