Breaking

Post Top Ad

9/03/2021

Sulis, Sosok Bapak Yang Tak Kenal Lelah

Gresik, pojokpudak.com


Selain sosok ibu yang memiliki cinta serta kasih sayang yang besar untuk anak-anaknya, tentunya di balik itu ada sosok seorang ayah yang rela berkorban dan berjuang untuk membiayai dan menghidupi anak-anaknya.


Hal itu ada pada Sulistiono yang akrab disapa (Sulis), ia merupakan sosok bapak yang pekerja keras demi untuk mewujudkan impian dan cita-cita anaknya. 


Maka tidak heran dan tidak peduli dirinya sakit atau susah, yang terpenting kebutuhan keluarga dan pendidikan anak anaknya terpenuhi dengan baik.g Dengan bekerja kerja keras dan perjuangannya selama ini tidaklah sia-sia. 


Tidak akan ada kebahagiaan yang lebih besar dari kedua orang tua selain ia melihat anak anaknya bisa sukses menggapai apa yang dicita - citakannya.



Sulis adalah sosok yang selalu sibuk dengan pekerjaan. Seringkali harus berangkat kerja di pagi buta untuk melaksanakan tugasnya sebagai pengawas proyek yang pulang kerja malam. Bahkan tidak sempat untuk berkumpul dengan keluarga.


Baginya, sebagai pengawas proyek program pemerintah bukan hal yang muda, namun tanggung jawab penuh, sebab mengingat proyek yang diawasi adalah kebanyakan proyek program pemerintah. Demi suksesnya pembanguan maka tidak heran Sulis turun langsung berdiri dibarisan depan.




Bekerja tanpa kenal lelah adalah usahanya untuk maksimal demi mencukupi segala kebutuhan keluarga. Sebab baginya, biarkan hari ini saya kerja keras, insyaallah akan memetik buahnya.


Sosok Sulis biasanya cenderung cuek dengan dirinya sendiri, khususnya dalam hal kesehatan. Tidak sempat sarapan atau lupa makan siang mungkin sudah biasa dijalani lantaran terlalu fokus pada pekerjaan.


Bukannya memilih istirahat, beliau justru memaksa untuk tetap bekerja. Pegal atau lelah tubuhnya berusaha dilupakan karena pikirannya fokus pada tanggung jawab yang diemban terlebih lagi kewajiban sebagai kepala keluarga.


Jangankan perkara kesehatan, Sulis pun seringkali abai pada penampilan dirinya sendiri. Alasannya, tentu saja karena ia seringkali hanya memikirkan kewajibannya sebagai pelaksana proyek.


Kedepan, bagi Sulis hanya ingin anak-anaknya tidak kekurangan dan dapat bersekolah, sehingga sekuat tenaga dia akan berjuang memperbaiki keadaan. Kerja keras beliau untuk keluarga itu nyata, hanya terkadang kami yang seringkali tidak menyadarinya.


Kami sangat menyadarinya kerja keras untuk keluarga. Pengorbanannya yang begitu luar biasa, memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.


Bagi Sulis sosok Ayah adalah laki-laki tangguh penepis segala kesulitan dalam keluarga. Sampai kini aku tidak pernah melihat bagaimana bercucurannya keringat ayahku mengais rezeki di perantauan, merantau berpuluh-puluh tahun itu semua demi aku dan keluarga. Sebab itu semua demi menunaikan kewajibannya. Aku tidak ingin melihatkan bagaimana kesusahan sosok seorang ayah ketika menjalankan pekerjaannya. Namun senyum kasku selalu aku suguhkan pada keluargaku, sebab aku tidak ingin mereka mengerti. Tuturnya dengan di iringi tetesan air mata.

Aku sadari di setiap tetes keringat ini, di derai lelah nafas ini, di penuhi kasih sayang yang luar biasa. Itu semua demi keluargaku, terlebih anakku. Tambahnya. (Dyo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

your ads