Breaking

Post Top Ad

12/02/2021

Terobosan Pembelajaran SMA Muhammadiyah 1 Gresik Gelar Penilaian Akhir Dengan Layang-layang

Gresik, pojokpudak.com


Sebuah terobosan pembelajaran tengah dicoba SMA Muhammadiyah 1 Gresik, dalam melakukan penilaian akhir semester terhadap para siswanya. Yakni, melalui metode pembuatan, sekaligus menerbangkan layang-layang yang telah dibuat oleh para siswa.


Kepala SMA Muhammadiyah 1 Gresik Ainul Muttaqin mengatakan, penilaian akhir semester bagi para siswa dalam membuat sekaligus menerbangkan layang-layang ini merupakan terobosan yang baru dilakukan. Dengan agenda ini berbasis pada inspirasi, inovasi, kebahagiaan dan kreativitas siswa.


"Layang-layang sengaja kami pilih, karena dalam filosofi pembuatan hingga proses dapat diterbangkan itu banyak muatan mata pelajaran yang dipelajari oleh siswa, kecuali biologi," ujar Ainul, kepada awak media di halaman SMA Muhammadiyah 1 Gresik, Rabu (1/12/2021).


Melalui terobosan yang dilakukan, Ainul berharap, agenda penilaian akhir semester yang biasanya ditakuti dan membuat siswa menjadi tegang, dapat berubah menjadi kegiatan yang menyenangkan, dengan pastinya tidak melupakan proses pembelajaran yang dijalani oleh para siswa di sekolah.


"Jadi melalui terobosan ini, penilaian akhir semester itu nantinya diharapkan menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi siswa namun tetap produktif, dalam rangka mewujudkan student learning," kata Ainul.


Agenda ini juga dapat menjadikan siswa mampu dalam memahami mata pelajaran yang telah didapatkan selama ini, dengan kemudian mengaplikasi melalui pembelajaran yang menyenangkan. Dengan layang-layang dipilih, lantaran dinilai mengandung unsur pendidikan di antaranya, matematika, fisika, kesenian, olahraga hingga kekompakan para siswa.


"Jadi membuat hingga menerbangkan layang-layang di sini adalah, sebuah inspirasi dalam rangka untuk menentukan sejauh mana siswa itu mampu menyerap dan memadukan banyak mata pelajaran dalam kegiatan. Sebab nilai pembelajaran mulai olah raga, olah pikir, olah rasa itu sebenarnya muncul di layang-layang," tutur Ainul.


Tanggapan Siswa : Para siswa yang duduk di bangku kelas 10 SMA Muhammadiyah 1 Gresik, mayoritas mengaku senang dengan terobosan pembelajaran yang dilakukan oleh pihak sekolah. Di mana penilaian akhir semester yang semula biasa mereka jalani dengan penuh ketegangan, kini berubah menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan.


"Kalau dibuat seperti ini, sudah pasti menyenangkan. Kami jadi tidak terlalu tegang, padahal penilaian akhir semester," ucap salah seorang siswa, Dimas Izzulhaqq Busthomi.


Pada agenda ini, para siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok. Mereka dibebaskan membuat layang-layang berbagai bentuk sesuai inspirasi maupun imajinasi, dipadukan dengan disiplin ilmu yang telah mereka pelajari di kelas selama ini.


Hasilnya, para siswa mampu membuat beragam bentuk layang-layang. Mulai dari yang berbentuk burung hantu, segi enam, berhias damar kurung, perahu pinisi, pudak, serta beragam bentuk lain yang dihasilkan.


Setelah bentuk layang-layang didapat dan selesai dibuat, maka layang-layang tersebut kemudian diujikan terbang. Selain menilai aspek kekompakan, solidaritas, penilaian juga dilakukan untuk menentukan sejauh mana konsep dalam pelajaran fisika dapat dipahami oleh siswa yang bersangkutan.


"Kalau hubungannya dengan (pelajaran) matematika itu, misalnya ukuran panjang dan lebarnya agar layang-layang bisa terbang, beratnya juga. Sementara kimia, kita bisa mempelajari bahan layang-layang mana saja yang bisa didaur ulang dan tidak merusak lingkungan," tutur Kayyis Ramadhani Nakanu, siswi kelas 10 SMA Muhammadiyah 1 Gresik.


Para siswa-siswi SMA Muhammadiyah 1 Gresik juga sempat menuliskan harapan cita-cita mereka pada layang-layang yang dibuat, yang kemudian mereka terbangkan di udara. Dengan maksud, berharap cita-cita tersebut dapat terwujud serta terkabul di kemudian hari.


"Kami juga menuliskan cita-cita, dengan harapan mampu terbang setinggi langit. Bisa terbang setingginya, dan semoga kelak akan terwujud," ucap Kayyis.


Tidak hanya menghias layang-layang dengan hiasan gambar dan menulis beragam cita-cita yang ingin dicapai, namun ada pula siswa yang juga menuliskan rumus hingga hafalan yang dibutuhkan dalam layang-layang yang dibuat. Dengan maksud, untuk dapat mengingat muatan mata pelajaran yang sudah didapat di kelas.


"Kebetulan ada rumus yang susah, jadi saya tulis saja di sini. Sambil memandang layang-layang terbang di udara, lama-lama kan nantinya hafal rumus-rumusnya juga," kata siswa yang lain, Wildan Ashaburroyyan. (Dyo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

your ads