Breaking

Post Top Ad

3/08/2022

Pembelajaran Sekolah Perempuan Oleh Disperisdag dan Dinas KB PPPA

Gresik, pojokpudak.com


Perempuan yang selama ini hanya sebagai " Konco Wingking" alias hanya sebagai pelengkap di dalam keluarga, akhirnya berubah pola pikir dan perbuatan seiring dengan adanya sekolah perempuan,  demikian diungkap salah satu Kabid Dinas KB PPPA Sri Yoeni Ambarwati, seusai melakukan pembelajaran pada sekolah perempuan di Bawean. Senin (8/3/2022). 


" Kita memang menyasar ibu ibu warga masyarakat yang betul betul belum tersentuh oleh oleh program dari pemerintah. setelah kita data langsung dari rumah ke rumah terutama di desa yang jauh dari jalan beraspal, sehingga kita dianggap sales panci, " kenang Ambar saat mengawali membentuk KPS2K (:kelompok perempuan dan sumber sumber kehidupan) di tahun 2013.


Saat ini sudah berdiri dan berlangsung kegiatan sekolah perempuan di beberapa desa, di beberapa wilayah kecamatan, misalnya : Wringinanom, Balongpanggang, Cerme, Bungah, Dukun, Gresik, Tambak dan Sangkapura. 


Mereka para peserta sekolah perempuan itu tidak ngerti cara ngurus surat ke balai desa, tidak paham akan kartu kesehatan, tidak pernah tampil dimuka umum, sehingga rasa minder dan naluri serta ajaran dari priyayi Jawa " Swargo katut neroko nunut"  selalu di junjung tinggi. 


Seiring adanya sekolah perempuan, mereka diajari akan kesetaraan gender, dan perempuan juga bisa sejajar dengan kaum bapak/ persamaan tak, maka bermunculan ide untuk ikut menopang kesejahteraan masing masing keluarga, misalnya yang hanya petani sayur, setelah diedukasi bisa sekaligus menjadi pedagang sayur,  yang biasanya bisa produksi krupuk secara tradisional, dibimbing untuk produksi semi modern, dan bahkan penjualan serta perijinan, hingga hak cipta. 


Salah satu Kabid dari Diskoperidag Fransiska Dyah Ayu Puspita saat memberikan pembelajaran di depan ibu ibu mengajarkan memulai usaha kecil, " Kalau sudah bisa produksi kami bantu pengurusan perijinan nya, sementara kalau soal pengemasan dan penjualan, biar Amik saja, " jelasnya. 


Motivator sekaligus mentor dibidang UKM Rr Henny Eka Ferdian yang akrab disapa Amik merasa bangga bisa membuka wawasan sekaligus mengajari ibu ibu di pelosok desa untuk terbuka wawasannya, " Bagi saya pribadi, bisa mengajari para ibu ibu sekaligus mengubah kebiasaan dan pola pikir, ini adalah suatu amal dan ibadah bagi keluarga kami, dengan harapan semakin banyak warga masyarakat yang terbuka wawasannya untuk menggapai kesejahteraan keluarganya di masa mendatang, " terang Amik. 


Kegiatan pembelajaran di sekolah perempuan berlangsung di Desa  Kepuh Legundi, Kec Tambak, dan Desa  Gunung teguh, Kecamatan Sangkapura. (Dyo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

your ads