Breaking

Post Top Ad

3/31/2022

Stiker Keluarga Miskin Tidak Menyurutkan KPM Desa Tenggor

Gresik, pojokpudak.com


Guna untuk mewujudkan transparasi dan tepat sasaran Bantuan Sosial (Bansos) baik itu berupa Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD), bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan pangan nontunai, dan bantuan-bantuan sosial lainnya. Pemerintahan Desa (Pemdes) Tenggor bersama Muspika Balongpanggang tempeli stiker kepada 198  Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Kamis (31/3/2022) pagi.


Dalam penempelan stiker yang resmi dikeluarkan desa yang bertuliskan "KELUARGA MISKIN PENERIMA BANTUAN SOSIAL PKH - BPNT" yang di lengkap dengan nama penerima dan alamatnya. Kata Kepala Desa  (Kades) Tenggor Kowianto.

Lebih jauh Kowianto menuturkan,"Penempelan ini salah satu untuk mengidentifikasi terkait masyarakat yang mendapatkan Bansos yaitu seperti BLT, PKH. Karena apa, sebab akhir akhir ini yang menjadi sorotan adalah masyarakat yang menerima bantuan BPNT, BLT maupun PKH. 

Kades ditanya lebih jauh, terkait adanya mobil dan rumah mentereng, namun mereka mendapatkan bantuan sosial Kades hanya bisa geleng geleng kepala. 


Entang mengapa, meskipun mereka sudah mampu, tapi mereka sangat senang menerima bantuan. Saya sendiri heran. Katanya dengan geleng geleng kepala. 

Ingat," Jangan sekali kali melepas stiker, yang sudah dipasang oleh petugas di rumah penerima bantuan sosial. Kalau dilepas ada sangsinya. Tegasnya. 

Sementara Camat Balongpanggang M. Amri mengatakan," Ini adalah giat monitoring untuk penempelan stiker bagi warga di Desa Tenggor. Terkait dengan bantuan bantuan yang telah diserahkan pemerintah melalui beberapa pihak yang ada di Desa Tenggor.

Dimana kemarin atau dua hari yang lalu kita sudah memberikan sosialisasi kepada warga desa Tenggor, disaat pembagian bantuan sosial.


Masih M. Amri, Dengan adanya penempelan di Desa Tenggor ini kedepan saya minta Desa Tenggor bisa di jadikan barometer, untuk itu kedepan saya harapkan Kades lainnya mengikuti jejaknya, karena ini adalah  bagus. Kami berharap desa desa lain bisa mencontoh. Tegasnya.

Lebih jauh Amri menambahkan," Yang jelas saya berharap Kades untuk mengkonsep ulang dari kategori keluarga miskin itu seperti apa, sehingga jangan sampai dari hasil lapangan yang terlihat cenderung sudah cukup, kasihan bagi warga warga yang belum dapat bantuan, namun dengan standar mereka benar benar keluarga miskin. Tambahnya. (Dyo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

your ads