Breaking

Post Top Ad

7/01/2022

Meskipun Tidak Ditemui Indikasi Penyakit PMK, Babinsa Kedamean Sambang Wilayah Tetap Ingatkan Para Peternak

Gresik, pojokpudak.com

Dimasa Pandemi, selain perkembangan virus covid-19 pada manusia, saat ini Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Gresik termasuk Kodim 0817/Gresik beserta jajaran, Jumat (1/7/2022).


Sampai hari ini laporan untuk hewan ternak yang terpapar penyakit PMK di Kabupaten Gresik cukup tinggi, sejumlah 4000 lebih hewan ternak yang terpapar, dari jumlah itu 109 diantaranya bahkan mati, sehingga Kepala Dinas Peternakan Gresik, Eko Anindito Putro menyampaikan bahwa, pihaknya telah mengeluarkan kebijakan larangan berjualan hewan kurban di pinggir jalan, dan menutup sementara pasar hewan.


Menyikapi hal ini, seluruh Babinsa yang berada di Jajaran Kodim 0817/Gresik turut prihatin sehingga saat sambang wilayah dan masyarakatnya memiliki hewan ternak misalnya sapi, kerbau dan kambing rutin dilakukan himbauan untuk tetap memperhatikan faktor kebersihan dan kesehatan hewan ternaknya.


Upaya tersebut juga dilakukan oleh, Serda Heru W yang merupakan Babinsa Koramil 0817/03 Kedamean saat berada di peternakan Sapi Perah milik Martono yang berlokasi di Dsn. Lingsir rt 24 rw 04 Desa Slempit Kec. Kedamean, dirinya memantau langsung dan memastikan bahwa hewan ternak di desa binaanya tersebut sehat dan tidak ada yang terpapar virus PMK.


Serda Heru W mengatakan, “Sejauh ini belum ada atau tidak ditemui hewan ternak yang terpapar virus PMK, walaupun kondisinya seperti ini, kami tetap menghimbau para peternak untuk tetap memperhatikan kebersihan kandang dan kesehatan hewan ternaknya, karena penyakit PMK semakin mewabah melihat jumlahnya mencapai lebih dari 4000 ekor, kamipun mengingatkan apabila ditemui hewan yang terindikasi, segera laporkan agar bisa mendapatkan penanganan dari dokter hewan setempat.”ujarnya.


“Sempat kami temui diantara 12 ekor sapi ada 1 ekor sapi yang terdapat luka di beberapa bagian tubuhnya, tetapi menurut peternak bukan karena penyakit melainkan akibat tergores beberapa benda yang ada di sekitar kandang, dan dapat dipastikan tidak ada tanda PMK pada hewan yang mempunyai luka tersebut.”pungkasnya.


Di sisi lain, Martono selaku pemilik peternakan sapi perah mengatakan, bahwa “Sapi Perah Susu disini dipelihara dengan perawatan khusus dan sterilisasi kandang yang sesuai dengan standart perawatan hewan ternak, dikarenakan butuh perawatan khusus untuk menghasilkan kwalitas susu terbaik, dan sapi disini dalam setiap harinya masih dapat memproduksi 10 L/hari, dan dan masih stabil tidak ada penurunan produksi.”tuturnya. (Td/Dyo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

your ads