Gresik, pojokpudak.com
Prof Khoirul Anwar dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris resmi dikukuhkan sebagai guru besar pertama dari Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG). Usianya masih cukup muda, 49 tahun.
Hadir dalam pengukuhan guru besar tersebut di antaranya Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik Nadhirotul Laily, BPH UMG Prof Biyanto serta Ketua Majelis Ditlibang PP Muhammadiyah Prof Lincolin Arsyad beserta undangan lainnya termasuk perwakilan Kemendikbud Ristekdikti RI.
Kepada media, pria yang dikenal supel dan mudah bergaul ini mengingat kembali perjalanan hidup yang membawanya jadi profesor di Universitas Muhammadiyah Gresik . khoirul pun seakan tak percaya akan pencapaiannya kali ini.
“Perasaannya campur aduk, senang bahagia. Alhamdulillah saya selalu di bimbing oleh Allah melalui nasehat nasehat orang tua saya," katanya usai pengukuhan guru besar di Hall Sang Pencerah, Universitas Muhammadiyah Gresik, Selasa (21/2/2022).
Atas pencapaian ini, Prof Khoirul berharap kedepan masih banyak lagi guru besar yang ada di kampus ternama di Kota Pudak ini. Dia pun akan terus memberikan motivasi kepada dosen Universitas Muhammadiyah Gresik lain.
"Ya semoga di kampus ini lahir banyak dosen dosen dan guru besar lainnya, tentu kami akan suport dan saling mendukung," imbuh dia.
Dia pun teringat nasihat yang diberikan orangtuanya. Salah satunya, hidup itu harus apa adanya. Jika hidup ingin sejahtera, maka harus susah dahulu. Juga harus terus berbuat baik dimanapun berada.
"Urip kui opo anane wae, menjalani apa yang ada lek uripmu kepingin penak yo rekos, tur ugo kudu sing sing apik, soale perbuatan baik iku dungo ne sampean kanggo kesuksesan,” ujar Khoirul berbahasa Jawa.
Khoirul kecil selalu diajarkan oleh orang tuanya untuk bekerja tuntas dan ulet. Bahkan, dia mengaku, saat masih mengenyam pendidikan madrasah ibtidaiyah dan tsnawiyah, dia membantu orang tua di kebun.
"Sambil sekolah MI dan Mts, saya harus ngarit (Sabit cari rumput), ikut mencangkul, ikut menanam padi dan kedelai dalam setiap musim," kenangnya.
Sejak lulus PGA 1990, Khoirul mempunyai keinginan kuat untuk segera mendapatkan pekerjaan. Satu tahun setelah lulus, dia diajak oleh sejawatnya untuk kuliah diploma Perhotelan di Bali. Namun, dia tak diterima.
"Lalu tahun 1991 akhirnya saya memutuskan kuliah program studi Bahasa Inggris di UMM," ucapnya. Di sanalah Dosen Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Gresik ini bertemu para pakar di bidang Pendidikan Bahasa Inggris.
Kemudian, Khoirul menyelesaikan S2 di Universitas Negeri Malang mulai tahun 1997 hingga tahun 2000. Momen itu dia banyak mengenal profesor di bidang Bahasa Inggris.
Di kampus UM ini, dia juga menjalani proses pendidikan dengan berbagai profesor, sehingga semakin mengenal kompetensi pada sub bidang Pendidikan Bahasa Inggris
"Misalnya linguistic, literature in language education, language testing, teaching writing, teaching reading dan lain lain," jelasnya.
Berbekal pengalaman pragmatis mengajar di Lembaga Bahasa UMM mulai tahun 1995 sampai 2000, kemudian bekerja sebagai dosen Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Gresik tahun 2010.
Serta focus tesis S2 yang pada pembelajaran Bahasa Inggris untuk tujuan khusus, English for Spesific Purpose (ESP), maka Khoirul muda semakin tertarik untuk menggeluti bidang English for General Purposes (EGP) dan ESP ini.
Dengan bekal latar belakang keilmuwan tersebut tepatnya tahun 2006 Khoirul mulai menempuh studi S3 di Universitas yang sama yaitu Universitas Negeri Malang, sampai tahun 2010.
“Model atau strategi dan media pembelajaran Bahasa Inggris ini adalah wilayah yang abadi perubahanya. Artinya memiliki perubahan yang terus menerus sesuai dengan tuntutan zaman dalam belajar Bahasa Inggris. Guru bahasa Inggris mesti update dengan strategi ini dan media terbaru di setiap era," tuturnya.
Semangat Prof Khoirul untuk selalu tumbuh dan bekerja tuntas, telah mengantarkan beliau untuk menyelesaikan berbagai rancangan model pembelajaran Bahasa Inggris diantaranya adalah model pembelajaran Computer Asisted Language Learning (CALL) untuk siswa SMP.
"Penerapan pembelajaran berbasis Tugas atau Task Based Language Learning baik luring dan daring untuk mahasiswa English for Academic Purposes (EAP), Pengembangan Model Pembelajaran MALL (Mobile Asisted Language Learning)," tambah Prof Khoirul Anwar. (Dyo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar