Breaking

Post Top Ad

10/29/2023

Sumpah Pemuda, Ngaji Sejarah Kemerdekaan : Ada Tokoh Pejuang Sakti Asal Bedanten Bungah

Gresik, pojokpudak.com


Didasari dengan besarnya keinginan warga Desa Bedanten yang ingin menguak sejarah kemerdekaan di Bedanten, Aliansi Kepemudaan menggelar acara bertajuk "Ngaji Kesejarahan Era Kemerdekaan". Acara ini digelar bersamaan dengan momen Hari Santri Nasional (HSN) 2023, Hari Sumpah Pemuda sekaligus menyongsong Hari Pahlawan 10 November. 


Tak tanggung-tanggung, acara yang digelar di Aula Makam Mbah Sayyid Khusaini Bedanten Bungah Gresik ini menghadirkan 3 narasumber ahli, yakni KH Drs. Mudhofar Usman M. Pd.I (Pemerhati Sejarah Islam), Ahmad Zaki Yamani, SH (Pemerhati Sejarah Kolonial), dan Eko Jarwanto, M.Pd (Guru, Penulis, dan Pemerhati Sejarah Gresik). 


Dalam kesempatan tersebut, Kepala Desa (Kades) Bedenten Abdul Majid, S.Pd.I mengatakan, perlunya generasi pemuda untuk melek sejarah belajar dari masa lalu nenek moyang kita yang berjuang melawan penjajah. "Untuk itu, Ngaji Sejarah Kemerdekaan ini sangat penting di tengah pesatnya pertumbuhan industri di Kabupaten Gresik pada umumnya dan di wilayah Desa Bedanten pada khususnya," tandas Kades alumni Pondok Pesantren Sunan Drajat Yai Ghofur ini. 


Sementara itu Ketua Panitia Moh. Ulul Albab mendampingi Ketua Pemuda Saiful Rizal mengatakan, kegiatan Ngaji Kesejarahan Era Kemerdekaan ini diprakarsai Karang Taruna Kerabat Bersama Aliansi Kepemudaan (Ansor, Fatayat, IPNU - IPPNU, Remas, OSIS, dan para Pekerja Santri Melek Industri, serta Pengurus Pelestarian Makam Penggede (PPMP) Bedanten. 


Dijelaskan Rizal, dari penelusuran sejarah yang dilakukan Tim Kesejarahan pimpinan Abhiseka dan teman lainnya, ternyata terdapat puluhan lebih para mantan pejuang asli orang Bedanten Bungah. Mereka tergabung dalam Korps TKR/TNI dan Laskar-Laskar Rakyat, seperti Pasukan Penggempur Dalam dan Laskar Hisbullah yang dikomandani oleh Kyai Abdul Hamid Sampurnan Bungah, Laskar-Laskar Pemuda Rakyat di Bedanten langsung dilatih sendiri oleh Mayor Djarot beserta anak buahnya. Dari puluhan pemuda pejuang asli Bedanten terdapat nama : Mayjen KKO Koesnaniwanto, salah satu tokoh pendiri KKO sebelum menjadi Marinier. 


Sementara Bapak Khoirul Abidin selaku Tokoh Masyarakat dan Pegiat Kesejarahan 

menyampaikan, Desa Bedanten, apabila dilihat rekam jejak history sejarahnya sangat luar biasa. Sejak tahun 1358 M, dengan ditandai Prasasti Canggu oleh Prabu Hayam Wuruk, dengan Maha Patih Gajah Mada pada masa kerajaan Majapahit , bahwa Desa ini merupakan Naditira Pradeca, yaitu salah wilayah yang diberi kewenangan memberikan jasa penambangan atau penyeberangan ( ferry )  di Mandala Pulau Jawa.


Selanjutnya, wilayah Desa Bedanten, termasuk para tokohnya mempunyai peran sangat penting pada masanya. Sejak tahun 2001-an , diinisiasi para tokoh peduli kesejarahan, terbentuklah PPMP 

( Perkumpulan Pelestari Makam Penggede ) yaitu wadah / organisasi yang fokus menjaga, melestarikan, termasuk merawat Makam-Makam Penggede. Seperti Mbah Syayid Khusaini, Mbah Mambang, Mbah Kemedum, dan lainnya.


Pada malam ini, atas dorongan kuat Pemerintahan Desa, Tokoh Peduli Kesejarahan, termasuk para penggerak aliansi Kepemudaan  menyelenggarakan Ngaji Kesejarahan di Era Kemerdekaan.Tujuannya,  menguak mutiara terpendam, dengan membuka kiprah perjuangan para tokoh atau pahlawan yang asli dari Desa Bedanten.


Hal senada juga disampaikan Tim Melek Industri Aliansi Pemuda Peduli Sejarah, Budaya dan Industri yang dikomandani oleh Lestari Widodo, S.Pd.I, M.Pd.I, M.Si. Kegiatan ini, di dasari oleh Ikhtiar bersama, para Penggerak kepemudaan, yang secara tulus ikhlas, berniat menumbuhkan semangat jiwa nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi muda.


Kegiatan ini pula, salah satu rangkaian kegiatan Hari Santri Nasional yang sebelumnya sudah berjalan. 

1 ). Nonton Bareng ( NOBAR ) , pemutaran film sang kyai dan Renungan HSN.

2 ). Upacara Hari Santri, oleh Pelajar dan Pekerja Santri di MA.Mambaul Ulum.

3 ). Berbagi Nasi Bungkus, pada Para Pekerja luar daerah, dan mayarakat umum.

4 ). Blusukan Keakraban, pada saudara / warga dhuafa, atau para pekerja yang di uji sakit.

5 ). Ngaji Industri oleh Tim.Melek Industri yang di ikuti secara virtual oleh Bapak Agus Gumiwang Kartasasmita Menteri Perindustrian. 


"Rasa syukur di era kemerdekaan saat ini, menjadikan momen kemerdekaan sebagai sebuah tonggak bersejarah, sebagai pengingat di era digitalisasi, industrialisasi, bahkan globalisasi, dengan kiprah pejuang masa lalu atau istilahnya Jas Merah 

( Jangan sekali kali melupakan sejarah ), pada malam ini dilaksanakan kegiatan Ngaji Kesejarahan Era Kemerdekaan," terang Kang Widodo.


"Ceremonial, ditutup dengan doa oleh KH.vRofiqul Amin,  selanjutnya dilakukan Kegiatan Ngaji Kesejarahan yang di Moderatori Bapak Eko Jarwanto, M.Pd, selaku Pegiat / Penulis Sejarah," imbuhnya.


Dalam Ngaji Kesejarahan Kemerdekaan tersebut, Drs. KH.Mudhofar Ustman, M.Pd.I selaku Pemerhati Sejarah Lokal Gresik, sekaligus Akademisi Universitas Qomaruddin Bungah Gresik memaparkan, Ngaji Kesejarahan sangat baik dan patut diapresiasi. Karena memang betul, Desa Bedanten dengan tokoh - tokohnya pendahulu dari masa ke masa , mempunyai peran penting, khususnya di era kolonial bahkan era kemerdekaan.


Pada saat itu, Keberadaan Jepang sebagai penguasa, ada upaya mempertahankan kekuasaannya di Hindia Belanda, sehingga membentuk pasukan - pasukan pertahanan. Dari kalangan pemuda / nasional muncullah PETA, dari kalangan Masyumi / kalangan umat Islam muncul juga pasukan Hizbullah. Termasuk juga adanya PUTRA ( Pusat Tentara Rakyat ). Peran Tokoh, Pak Jarot waktu itu  mempunyai peran mendidik, melatihnya, di mana itu, salah satunya di Desa Bedanten sebagai basis perjuangan.


Pada tanggal 14 Agustus sampai tepatnya 17 Agustus, diproklamirkan kemerdekaan bangsa. Meskipun saat itu, masih atas nama bangsa belum negara, karena memang masih belum mempunyai perangkat apa pun. 


Sehingga di perjelas,  pada waktu sidang PPKI pertama tanggal 18 Oktober, dan sidang PPKI kedua tanggal 19 Oktober , Resmilah kemerdekaan itu ditandai dengan adanya Pancasila, UUD 1945, Dasar Negara,  dengan Kepala Negara yaitu Presisen Ir. Sukarno , Wakil Presiden Pak Moh. Hatta, termasuk adanya keamanan negara, yaitu BKR ( Badan Keamanan Rakyat ).


"Khusus Desa Bedanten, dengan dasar semangat nasionalisme. Pengaruh Islam dari kalangan pesantren, kewilayahan yang ramai karena mempunyai tambangan / pelabuhan. Sehingga muncullah orang besar seperti Mayor Jendral Drs.H. Kusnaniwoto itu sangat luar biasa, beliau mempunyai pendidikan sangat tinggi, dan konon menurut cerita dan bukti mempunyai peran penting dalam mempertahankan kemerdekaan, khususnya dalam pembebasan Irian Barat," beber Yai Mudhofar.


Sementara Mas Ahmad Zaki Yamani, SH

dari Komunitas Begandring Surabaya 

menyampaikan apresiasi pada para pegiat kesejarahan Desa Bedanten, berikut aliansi kepemudaan yang masih istiqomah dalam memupuk nasionalisme, meneladani kiprah perjuangan para tokoh, khususnya yang ada di Desa Bedanten.


Cerita rakyat, dari generasi ke generasi yang kental di masyarakat, terkait kisah perjuangan pada masa kolonial dan kemerdekaan. Setelah saya cros cek, ternyata benar adanya, valid, dan dapat dipertanggungjawabkan.


Mas Zaki sapaan akrabnya bahkan menyampaikan secara rinci dan detail. Berikut bukti - bukti real, bahwa waktu itu ada peran penting rakyat Indonesia, Gresik, khususnya di Desa Bedanten yang tidak bisa dianggap remeh. Peran Mayor Jarot, apalagi Pak Jenderal MKO. Drs. H. Kusnaniwoto itu bukti nyata ada Peran Penting pada masa itu.


Catatan, dari Para Intelijen Belanda itu bukan karangan, tapi sebuah fakta sejarah yang tak boleh dilupakan. Kekuatan penggempur dalam ( PD ), yang sebagian dari Desa Bedanten menjadi saksi bisu upaya mempertahankan kemerdekaan waktu itu, dengan pertaruhan segala - galanya, bahkan harta benda, sekaligus nyawa. 


Khusus peran Pak Jenderal Kusnaniwoto yang merupakan asli putra daerah Desa Bedanten, mempunyai cerita tersendiri. Mulai dari pendidikannya,  Kiprah kemiliteran, bahkan kesaktian beliau yang banyak masyarakat, bahkan dunia mengakuinya. 


Menurut informasi, pada masa purna tugas, beliau menghadiri kegiatan di Desa Bedanten, yaitu Halal Bi Halalal pada tahun 1990-an. Sembari sambang keluarga terdekat, Jujugan beliau ke Ning Tini istrinya Bapak Nuhan Balo'an RT.01 Desa Bedanten. Beliau meninggal, dimakamkan di TMP Surabaya.


"Tentunya, semua itu harus menjadi penyemangat dari kita semua, khususnya pada generasi muda saat ini, agar sebaik - baiknya meneladani nilai perjuangan beliau semua, supaya masa kini untuk bisa berbuat baik pada masyarakat, agama dan bangsa serta negara tercinta Indonesia," pungkasnya. 


Menariknya, dalam acara tersebut juga ada testimoni dari Keluarga Pak Jenderal KKO  Drs. H. Kusnaniwoto, yaitu H. Hasan Bashori / Cucu Misan. "Saya saksi hidup, bahwa Pak Jenderal Drs. H. Kusnaniwoto adalah Tokoh Pejuang asli dari Desa Bedanten, tepatnya dari Kampung Baloan," ungkapnya.


Banyak cerita heroik dan bahkan linuwih dari beliau. Dirinya mewakili keluarga merasa bangga atas kiprah beliau dalam mempertahankan bangsa ini, menjadi teladan baik  bagi kita semua.


"Saya ucapkan terima kasih pada panitia, para narasumber, atas kegiatan Ngaji Kesejarahan kali ini. Semoga saya, semua yang hadir, anak - anak muda , pada saat ini, di zaman kemerdekaan seperti sekarang, tetap mempunyai pondasi jiwa nasionalisme pada bangsa dan negara," harapnya penuh semangat.


Perlu diketahui, kegiatan ngaji kesejarahan kali ini, diikuti oleh masyarakat umum, tokoh - tokoh pegiat sejarah dalam, luar desa, para komunitas kesejarahan yaitu Kompas Dewa Wadeng, Lesbumi MWC NU Bungah, Artefak Nusantara, Trilogi Indonesia, Pecinta Ngabar Sukorejo, Pecinta Makam Mbah Kemedum, Begandring Surabaya, Keluarga Para Pejuang, Tentunya dari Aiansi kepemudaan ( Kartar, PR.Ansor - Fatayat - IPNU - IPPNU, Remas, Pelajar Santri , Pekerja Santri Binaan Tim Melek Industri ).


Acara ditutup, dengan ditandai penyampaian penghargaan pada para narasumber. Termasuk perwakilan keluarga Pak Jenderal Drs. H. Kusnaniwoto yaitu Ibu Tini, karena sesuatu hal lain , tidak bisa hadir akhirnya diwakilkan pada keluarga lain, yaitu H.Hasan Bashori / Cucu misan beliau. Penghargaaan tersebut, di sampaikan oleh Pak Abdul Majid selaku Kepala Desa Bedanten, Pak Widodo, selaku Pembina Kepemudaan, Pak Miftah Sya'roni selaku Ketua PPMP, dan Mas Saiful Rizal selaku Ketua Pemuda serta Panitia.


Terakhir, dilanjutkan jagongan tokoh - tokoh, para unsur aliansi kepemudaan, untuk membahas keberlanjutan kegiatan ini, supaya menjadi pondasi menanamkan jiwa mencintai tanah air tercinta dengan sepenuh hati....SEKALI MERDEKA , TETAP MERDEKA...Bismillah! (Dyo(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

your ads