Breaking

Post Top Ad

3/07/2023

Babinsa Aktif Beri Motivasi, Demi Kemajuan Sentra Tenun WGN Go Pasar Internasional

Gresik, pojokpudak.com


Desa Wedani Kecamatan Cerme merupakan salah satu wilayah binaan Koramil 0817/08 Cerme yang menjadi sentra pengrajin tenun WGN (Wedani Giri Nata). Dengan sebutan yang disandangnya itulah, Desa Wedani kini mendapat julukan Desa Devisa, yakni menjadi salah satu program yang dipelopori Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank.


Dalam rangka meningkatkan pandangan baik masyarakat luas dan upaya peningkatan kesejahteraan ekonomi warga Desa Wedani, maka dari itu Babinsa Koramil 0817/08 Cerme Serda Joni Siswanto selalu aktif melaksanakan kegiatan komsos dengan mengunjungi rumah-rumah warganya yang menjadi pengrajin tenun WGN yang berada di Desa Wedani, Kec. Cerme, Kab. Gresik. Selasa (7/03/2023).


Adapun kerajinan tenun yang dihasilkan bisa berupa kain batik dan kain sarung. Keduanya menjadi hasil dari produk tenun mandiri karya cipta dari pengrajin tenun Desa Wedani yang dikategorikan dalam dua jenis yakni mesres dan sutra. Untuk jenis mesres dibandrol dengan harga Rp. 350.000,- hingga Rp. 800.000,-. Sedangkan jenis sutra mencapai Rp. 400.000,- hingga Rp. 1.700.000,- perhelainya.


Dilansir dari keterangan Babinsa Serda Joni,  Desa Wedani yang menjadi sentra pengrajin tenun ini kerap sekali mendapat kunjungan dari Para Pejabat Pemerintahan baik dari Pemerintah Jawa Timur, Kodam V/Brawijaya, Pemerintah Kabupaten Gresik maupun yang lainnya. Maka dari itu, pihaknya selalu aktif menyambung silaturrahmi dengan para warga binaannya yang menjadi pengrajin tenun untuk selalu memotivasi agar tetap eksis menekuni usahanya dan agar berupaya meningkatkan hasil dan kualitas tenunnya demi mencapai pasar Internasional.


"Desa Devisa yang sedang berjalan ini sangat strategis karena mampu mewadahi dan memberikan dorongan untuk maju dengan pemberdayaan para pelaku usaha pengrajin tenun untuk selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil tenun agar menembus pasar ekspor," tuturnya.


Faktanya, hingga saat ini pengrajin tenun di Desa Wedani tercatat sudah ada 61 orang pelaku yang menggunakan merk kain produksi bersama yakni merk WGN (Wedani Giri Nata).


Salah satu pengrajin tenun WGN Dewi menjelaskan bahwa proses pembuatan kain tenun ini membutuhkan teknik, ketelitian dan kesabaran yang tinggi serta hati-hati dalam pengerjaannya.


"Kami sangat senang dan memberikan apresiasi pada Babinsa yang selalu aktif memberikan motivasi demi kemajuan usaha kerajinan tenun di Desa Devisa ini," kata Dewi.


Diharapkan dengan semakin berkembangnya pemasaran produk kain tenun ini  mampu menyerap banyak tenaga kerja khususnya warga Desa Wedani, sehingga akan menekan angka pengangguran. Demi kemajuan perekonomian masyarakat dan menjunjung tinggi nama baik Desa Wedani sebagai Desa Devisa. (Sty/Dyo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

your ads